Pemkot Surabaya Tekan Pemborosan Hingga 20 Persen
E-Procurement Pemkot Surabaya Tekan Pemborosan Hingga 20 Persen
Surabaya (kabarsuramadu.com) - Perampingan institusi
menjadi pembicaraan hangat saat ini, apalagi sejak presiden terpilih,
Joko Widodo yang sengaja mengurangi jumlah kementriannya.
Namun di Pemerintahan Kota Surabaya, Walikota Tri Rismaharini mengaku perampingan institusi sudah terjadi sejak kepemimpinannya
Mantan
kepala Bappeko Surabaya ini menyebutkan beberapa institusi yang
dirampingkan adalah kelurahan. Dulunya ada 163 kelurahan saat ini
tinggal 154 kelurahan.
Namun pengurangan ini tak mengurangi mutu
layanan. Bahkan sebaliknya lebih efektif dan mampu menghemat anggaran
belanja daerah. "Uang operasional lebih kecil sehingga bisa dialokasikan
untuk keperluan lain," ungkapnya.
Penghematan juga dilakukan
pemkot dengan cara pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
e-Procurement atau sistem lelang tender online terbukti mampu menekan
20 hingga 25 persen biaya per tahunnya.
Di samping efisiensi,
TIK juga membuat kinerja aparatur pemkot semakin mudah. Sebelum
menggunakan sistem online, pegawai di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Keuangan (DPPK) Surabaya, kata Risma, biasanya pulang larut malam saat
akhir tahun.
Namun, sejak dioperasikanya aplikasi yang
terintegrasi, kebiasaan itu sudah tidak terjadi."Rata-rata pukul 5 sore
mereka sudah pulang ke rumah. Tidak perlu lembur di akhir tahun,"
jelasnya