Demo Pro Khofifah Soroti Independensi KPU
Jum`at, 12 Juli 2013 17:20:17 - oleh : rusman

Demo Pro Khofifah Soroti Independensi KPU

KABARSURAMADU.COM, SURABAYA-Puluhan pendukung pasangan bakal calon gubernur - wakil gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa - Herman S Sumawiredja menggelar aksi demo di depan Kantor KPU Jatim di Jalan Raya Tenggilis, Surabaya, Kamis (11/7).

Mereka yang mengatasnamakan diri Komunitas Pendukung Khofifah (KPK) itu meminta KPU bersikap independen dalam proses penetapan cagub-cawagub Jatim.

Bahkan, koordinator aksi, Salim Asyhuri mempertanyakan, sikap KPU yang sampai sekarang belum meloloskan pasangan Khofifah-Herman. KPU beralasan, hanya karena terjadi dualisme dukungan dua partai non parlemen yakni PPNUI dan PK.

''Harusnya setelah surat rekomendasi dukungan partai turun, KPU langsung menganggap sah dukungan, karena sudah melalui mekanisme yang sah,'' kata Salim yang juga ketua DPW Gemasaba Jatim ini.

Dengan sikap KPU tersebut, keberpihakan KPU Jatim terhadap salah satu kandidat bacagub tertentu dinilai sangat kentara.

Ketua DPC PKB Kota Surabaya Syamsul Arifin yang juga ikut aksi mengatakan, jika Khofifah-Herman ternyata tidak diloloskan, maka indikasi KPU menerima suap semakin kuat.

Syamsul juga berjanji siap memantau terus proses penetapan kandidat calon gubernur Jatim oleh KPU. "Maka tidak salah kalau KPU Jatim dianggap telah diintervensi dan disetir salah satu calon gubernur. Termasuk dugaan KPU telah menerima suap dari salah satu pasangan calon gubernur," kata dia dalam orasinya.

Dalam aksinya, mereka yang terdiri dari anak-anak muda muda dan ibu-ibu membawa ratusan lembar uang palsu sebagai simbol KPU Jatim telah kehilangan independensi karena diduga menerima suap oleh pasangan calon tertentu.

Usai bergantian berorasi, mereka menggelar doa dan istighasah. Selain itu mereka juga menggelar aksi teatrikal yang mengisahkan kematian demokrasi di Jawa Timur.

Rapat pleno KPU Jatim terkait penetapan pasangan cagub-cawagub Jatim digelar sejak 8 Juli hingga 14 Juli mendatang. Agenda pleno yang paling hangat adalah terkait polemik dualisme dukungan PPNUI dan PK.

Dukungan dua partai tersebut bagi pasangan Khofifah-Herman sangat menentukan. Pasalnya, jika kedua partai itu gagal, maka pasangan Khofifah-Herman terancam gagal, karena syarat dukungan partai minimal 15 persen tidak terpenuhi.(rus)

 

| More

Berita "Surabaya" Lainnya