Sepenggal Kisah Nenek Penjual Jajan Keliling...
KABARSURAMADU.COM, BANGKALAN-Usianya sudah tak muda lagi, tetapi semangat yang dimiliki perempuan tua ini patut ditiru. Sebab, diusianya yang menginjak kepala enam, dia tetap optimis dan berjuang dalam menjalankan hidup. Dengan dagangan yang diletakkan di atas kepala dan menenteng dagangan lainnya di kedua tangan, dia berjalan menyusuri kota Bangkalan.
Siang itu, Maimunah (62) warga asal desa Naro'an kecamatan Burneh terlihat sempoyongan membawa dagangannya. Dirinya berjalan tanpa menggunakan alas kaki, karena dianggap ribet menggunakannya. Dengan membawa barang dagangannya, ia menjajakan jualannya ke setiap rumah dan instansi yang ada di wilayah Bangkalan. Aneka dagangan dia jajakan, mulai dari kerupuk , kacang tanah, pisang, bahkan nasi.
"Sudah menjadi kebiasaan saya berjualan dengan cara begini. Apa saja yang bisa saya jual dari rumah, saya bawa untuk dijajakan," kata Maimunah sambil tersenyum.
Saat ini, Maimunah mengaku memiliki empat orang anak yang semuanya sudah bekerja. Akan tetapi, dirinya lebih senang tetap berjualan untuk menghabiskan waktu luangnya.
"Dari pada berdiam diri, mending mencari rejeki dan tidak menggantungkan diri pada orang lain. Walaupun saya sudah tua," ungkapnya.
Dari hasil berjualan, dia bisa membeli kebutuhan hidup untuk keperluannya. Meskipun, kadang sering kali dia pulang dengan tangan hampa, karena dagangannya yang tak laku.
Saat hendak berjualan dirinya lebih senang berjalan kaki, dari tempat kediamannya yang jaraknya cukup jauh dari kota Bangkalan. Sekitar 10 km lebih dia berjalan sambil menawarkan dagangannya.
Berangkat subuh, pulang waktu sore adalah kegiatan yang dilakoni maimunah setiap hari. Jika dagangan yang dijualnya, dia biasanya akan pulang lebih cepat dengan menggunakan jasa mobil angkutan umum.
"Alhamdulilah kalau dagangan saya bisa laku, saya bisa pulang dengan naik angkot. Kadang sampai waktu ashar jualan saya belum habis," ungkapnya.(mad)