Pengrajin Keranjang Bambu Melawan Senja
Minggu, 10 Maret 2013 09:12:52 - oleh : admin

Pengrajin Keranjang Bambu Melawan Senja

 

Pengrajin anyaman bambu di Desa Arok Kecamatan Burneh berusaha bertahan meski harus bersaing dengan hasil anyaman berbahan plastik. Meski harganya relatif lebih murah, saat ini pembeli produk anyaman bambu terus berkurang. Produk anyaman dari bambu semisal keranjang kecil biasanya hanya digunakan untuk wadah seserahan pada saat lamaran.

Selama bertahun-tahun, Desa Arok Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan sudah dikenal sebagai penghasil bambu. pohon bambu bisa tumbuh dengan leluasa di pinggir area persawahan maupun di pekarangan rumah. Sehingga banyak warga yang memanfaatkan pohon bambu untuk dijadikan sebagai kerajinan.

Salah satu kerajinan turun-temurun yang ada di desa tersebut adalah keranjang kecil yang bentuknya mirip bakul. Pada jaman dahulu warga bangkalan memanfaatkan keranjang tersebut digunakan untuk wadah seserahan ketika lamaran ataupun tunangan.

Namun, seiring munculnya produk keranjang berbahan plastik membuat produk anyaman bambu di desa arok mulai sepi pemesan. selain sepi pemesan, ketika dijual ke pasar tradisional harga satu buah keranjang hanya seribu rupiah. Pengrajin keranjang bambu mengaku hanya menerima untung sepuluh ribu rupiah perhai jika keranjangnya laku terjual semua. Tidak jarang, keranjang-keranjang tersebut harus kembali dibawa pulang karena tidak ada yang membeli.

mardiyah misalnya, dirinya mengaku bisa menghasilkan dua puluh keranjang dalam sehari. Namun, untuk menebang pohon bambu yang dijadikan sebagai bahan anyaman, Mardiyah dibantu oleh suami dan anaknya. Harga satu pohon bambu di desa arok berkisar lima ribu hingga sepuluh ribu rupiah tergantung ukurannya. Satu pohon bambu bisa menghasilkan dua puluh keranjang.

Meski terus terdesak oleh produk berbahan plastik, sejumlah warga mengaku tetap memilih keranjang dari bambu untuk menjaga tradisi. Selain itu, harga kernjang dari bambu dirasa lebih terjangkau.(bud)

 

| More

Berita "Bisnis" Lainnya