Hobi Ternak Puyuh Menghasilkan Jutaan Rupiah
SAMPANG, (kabarsuramadu.com)- Berangkat dari hobi bertenak burung puyuh, kini Moh Jakfar (25) warga Desa Gulbung Kecamatan Pengarengan Sampang, sudah berhasil meraup keuntungan uang jutaan rupiah per-bulan, tidak hanya itu, akibat hobi bertenak ini. ia bisa membantu membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar yang dilibatkan untuk bekerja.
Menurut Moh. Jakfar saat ditemui ditempat budidaya burung puyu sabtu 13/9/14, ia menjelaskan awalnya membuka usaha ternak puyu berangkat dari hobi bertenak burung puyu, kemudian dalam perjalannya terlintas untuk mengembangkan hobinya, hingga menguntungkan secara ekonomis dan bisa membuat lapangan pekerjaan bagi warga sekitar untuk mendapatkan penghasilan.
“awal merintis usaha ini sejak 2012 lalu dengan modal pinjaman dari saudara 40 juta rupiah, sebab untuk meminjam pada bank kami kawatir tidak bisa membayar bunganya, tapi alhamdulil;ah setelah berjalan satu tahun modal yang saya pinjam pada saudara sudah bisa dikembalikan, sebab dari budidaya burung puyu tersebut kami setiap bulan sudah mendapat keuntungan dari penjualan telur puyu sebesar Rp.8.190.000 setiap bulan.
Dikatakan Jakfar, hingga saat ini saya sudah memiliki 1.500 ekor burung puyu yang dikembangkan, sedangkan tiap harinya bisa menghasilkan telur 13 kilogram dengan harga perlikogram telur Rp.21.000 dan langsung dipasok pada agen telur puyu di pasar Srimangunan Sampang, hingga saat ini saya akan terus mengembangkan usaha ternak burung puyu ini agar bisa membuka lapangan pekerjaan bagi warga desa Gulbung.
“hingga saat ini sudah ada 8 orang yang saya ajak untuk membukan ternak burung puyu di Desa Gulbung Kecamatan Pengarengan Sampang, bahkan saya sendiri untuk mengelola ternak burung puyu ini mengajak dua orang pekerja dari warga sekitar untuk memanen telur dan memberikan pakan setiap harinya, adapun banyaran pekerja tergantung hasil terlur yang dijual, setiap bulan penghasilan pekerja bisa mencapai Rp.1.200.000 hingga Rp.1.400.000 tergantung banyaknya telur yang dihasilkan.tuturnya.
Lebih lanjut M. Jakfar mengatakan, usaha ini berangkat dari inisiatif pribadi untuk mendapatkan penghasilan, namun sayang uasha ini kurang didukung oleh program-program pemerintah terkait usaha kecil yang berada di Kabupaten Sampang, seperti yang saya alami saya sempat mengajukan program bantuan pada Dinas Sosial Sampang terkait program kelompok usaha bersama (KUBE), tapi hingga saat masih belum ada tanggapan, bahkan saya melihat yang mendapatkan program bantuan KUBE di Kabupaten Sampang banyak yang fiktif tidak ada usaha riilnya.(Hol)