Misteri Stellar-Mass, Black Hole Terbaru di Galaksi Kita
Sebuah berita yang mengejutkan bahwa satelit luar angkasa NASA berhasil
mengidentifikasi sebuah Stellar-Mass Black Hole baru lahir di dalam
galaksi Bima Sakti.
Awal terbentuknya sebuah Stellar Black Hole ditandai dengan meledaknya
sebuah bintang yang memiliki massa yang besar atau minimal 3 – 10 kali
massa matahari kita.
Lalu ledakan matahari atau bintang itu menjadikannya gumpalan cahaya
yang sangat terang benderang yang dikenal dengan sebutan supernova.
Supernova atau peristiwa meledaknya sebuah bintang adalah awal lahirnya sebuah Black Hole, namun dengan syarat bahwa massa bintang minimal harus 3x lebih besar dari massa matahari kita, dengan begitu barulah Black Hole akan tercipta dari sebuah Supernova.
Begitu besarnya massa bintang meledak yang memiliki kekuatan gaya dan
daya gravitasi yang pada awalnya adalah tempat berkumpul semua
unsur-unsur dan partikel pembentuk bintang, tiba-tiba lenyap terpental
akibat meledak.
Tapi pada saat bintang tersebut meledak dan menciptakan sebuah
supernova, kekuatan gravitasi yang sangat teramat besar di inti bintang
itu tidak ikut meledak dan berpencar, namun menetap, bahkan partikel
gravitasinya saling mengikat erat semakin berkumpul dan berlokasi dimana
inti bintang itu awalnya berada.
Setelah bintang meledak, kekuatan gravitasi tersebut berkumpul di lokasi
bekas inti bintang yang telah meledak tadi. Selain tak terlihat oleh
mata, daya gravitasi bekas bintang meledak tersebut juga sangat besar.
Tampak pijaran api dari bintang Cygnus X-1 yang melingkari pinggir sebuah blackhole lalu tersedot di tengahnya. Disaat yang sama terlihat pula pijaran energi sinar gamma keatas dan kebawah dari pusat blackhole. Suatu saat bintang Cygnus X-1 ini akan lenyap karena “tersedot” oleh blackhole tersebut.
Kumpulan “kekuatan gravitasi” dari bekas bintang meledak atau supernova
itulah, akhirnya akan membentuk apa yang dikenal dalam dunia astronomi
sebagai Lubang Hitam atau Black Hole.
Setelah terbentuk, Black Hole yang memiliki gravitasi kuat dan tak
terlihat tersebut berputar seperti sebuah piringan hitam. Dan layaknya
sebagai ‘alat sedot’ yang amat kuat, ia akan menghisap semua
bintang-bintang dan semua benda langit lain yang berada di dekatnya.
Selain berotasi, black hole juga berjalan dengan kecepatan yang beragam.
Dan pola jalannya belum dapat diselidiki oleh peneliti. Black hole juga
dapat menyatu dengan black hole lainnya jika saling bertemu dan
membuatnya semakin bertambah besar dan besar (super massive black hole).
Setelah black hole semakin bertambah besar dan besar, maka semakin besar
pula pengaruhnya di alam semesta, hingga dapat memutarkan atau membuat
milyaran bintang di sekelilingnya berevolusi. Maka akan terciptalah
sebuah galaksi.
Jadi, tak heran jjika hampir semua galaksi memiliki Lubang Hitam atau
Black Hole ditengah-tengahnya, termasuk galaksi kita Bima Sakti (the
Milky Way).
Stellar-Mass Black Hole yang ditemukan di Galaksi kita, Bima Sakti (Milky Way) diberi nama: Swift J1745-26
Sebuah satelit angkasa NASA bernama Swift berhasil identifikasi sebuah Stellar Mass Black Hole baru yang terletak beberapa derajat dari pusat galaksi Bima Sakti. Black Hole ini berhadapan langsung dengan konstelasi Sagitarius.
[IMG]Simulasi lensa gravitasi oleh sebuah lubang hitam (black hole), yang dapat mendistorsi citra galaksi di latar belakangnya. (wikipedia)[/IMG]
Dikarenakan tidak mengetahui secara pasti berapa jaraknya, para astronom
membuat perkiraan kasar bahwa Black Hole ini memiliki jarak sekitar 20
ribu sampai 30 ribu tahun cahaya dari pusat galaksi.
Black Hole baru ini ditemukan setelah Swift mendeteksi sebuah energi
X-Ray besar dari pusat galaksi yang akhirnya melahirkan X-Ray Nova.
Stellar-Mass Black Hole yang bernama Swift J1745-26 tersebut diselimuti oleh debu dan gas angkasa.
Menurut penjelasan di Science Daily (05/10/12), sinar X-Ray tersebut
akan mencapai puncaknya dan menghasilkan energi lebih dari 10 ribu volt
elektron ketika posisinya setara dengan posisi Nebula Kepiting atau Crab
Nebula.
Namun tidak dijelaskan berapa jarak Black Hole baru ini dengan bumi,
sebab planet yang ditempati manusia ini juga berada di galaksi Bima
Sakti. (indocropcircles / Science Daily / merdeka)