PT Semen Indonesia: Lahan di Kamal Milik Kami
Kamis, 30 Januari 2014 17:16:16 - oleh : husen

PT Semen Indonesia: Lahan di Kamal Milik Kami

KABARSURAMADU.COM, BANGKALAN-PT Semen Indonesia, memastikan bahwa tanah seluas 199 hektar yang tersebar di sejumah desa di kecamatan Kamal kabupaten Bangkalan adalah aset PT Semen Indonesia. Dan saat ini lahan yang terletak tiga desa diantaranya di Desa Banyuajuh, Desa Gili Timur dan Desa Kebun telah dikerjasamakan ke PTPN X untuk program penanaman tebu, sebagai salah satu program pemerintah tentang ketahanan pangan.

"Aset tanah yang kita punyai di kecamatan Kamal sebelumnya adalah cadangan bahan baku (deposit batu kapur) saat ini telah kita sinergikan dengan PTPN X, dalam hal pemanfaatan aset untuk pengembangan investasi dan telah disetujui oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan," terang Departemen Hukum PT Semen indonesia, Yudi Taqdir Burhan, usai audiensi dengan Kapolres Bangkalan.

Dengan adanya sinergi antar perusahaan BUMN ini, lanjut Yudi, agar masyarakat yang sebelumnya memanfaatkan lahan PT Semen Indonesia dengan menanam pohon jati untuk melakukan clearing atau penebangan pohon. Sehingga tidak menghambat program penanaman tebu di Kecamatan Kamal.

"Setelah kita lakukan sosialisasi, kepada masyarakat, lahan yang sudah di-clearing sudah mencapai 196 hektar, tinggal 3 hektar lahan milik 3 orang yang belum di bersihkan," ucapnya.

Yudi berharap, sisa 3 hektar lahan yang masih ada tanaman pohon jati, agar segera dibersihkan. Dengan batas akhir sampai pertengahan Februari mendatang. karena pada prinsipnya kerjasama PT Semen Indonesia dengan masyarakat sekitar adalah pemanfaatan aset dengan tanaman musiman bukan tanaman padat seperti pohon jati.

Sementara itu, konsultan PTPN X, Ahmad Faisol, memastikan, lahan di kecamatan Kamal sangat cocok dengan jenis tanaman tebu. Dan ini berdasarkan hasil penelitian dari lembaga riset yang cukup kredibel.

"Jadi tidak benar kalau lahan di kecamatan Kamal tidak cocok untuk tanaman tebu. Apalagi ada isu, tanaman tebu bisa, membuat pemukiman warga, kekurangan air, karena terserap tanaman tebu," ujarnya.(sen)

 

| More

Berita "Bisnis" Lainnya