Dipegang Pertamina, Produksi WMO Naik 50%
KABARSURAMADU.COM, BANGKALAN-Sejak dikelola Pertamina Hulu Energi (PHE), produksi minyak di Blok West Madura Offshore (WMO) makin meningkat. Jika awal bulan April lalu pada kisaran 17.000 barel per hari (BPH), pada awal Juni ini tembus 20.300 BPH.
Pada saat peralihan dari Kodeco Energy ke Pertamina 7 Mei 2011, produksi Blok WMO berkisar 13.000 barel per hari (BPH). Tak pelak, dengan menembus produksi 20.300 BPH, berarti berarti Pertamina mampu menaikkan produksi 7.300 atau sekitar 50 persen dibanding saat dikelola Kodeco Energy.
Perkembangan produksi itu disampaikan Senior Executive Vice President dan General Manajer PHE WMO Bambang Kardono usai melakukan penanaman 10.000 pohon mangrove bersama Bupati Bangkalan dan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura di Desa Labuhan, kecamatan Sepuluh, Bangkalan pada Rabu siang (5/6/13).
"Tahun ini kami menargetkan mengeboran 25 sumur produksi. Sampai saat ini sudah 11 sumur produksi yang dibor dan bisa meningkatkan produksi Blok WMO menjadi 20.300 barel per hari," kata Bambang Kardono.
Bambang menambahkan, target tahun ini produksi PHE WMO ada pada kisaran 22.000 hingga 25.000. Sementara target produksi gas pada kisaran 140 hingga 150 juta kaki kubik per hari. "Insya Allah target itu bisa dicapai," katanya.
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Operasional PT Pertamina Hulu Energi Eddy Purnomo membenarkan kandungan di Blok WMO saat ini menjadi salah satu andalan Pertamina untuk bisa membantu meningkatkan produksi minyak nasional.
"Kami mengandalkan tambahan produksi PHE WMO. Total produksi PHE saat ini berkisar 70.000 BPH, naik dibanding tahun lalu yang mencapai 58.000 BPH. Manajemen Pertamina menargetkan kami bisa mencapai 76.000 BPH. Ini butuh perjuangan," kata Eddy.
Diakui produksi PHE WMO masih bisa digenjot lagi. Namun pihaknya melihat perlu dilakukan audit pada sarana produksi apakah bisa aman jika digenjot di atas. 25.000 BPH.
"Setiap ada peningkatan produksi kami melakukan audit pada fasilitas produksi, apalagi jika ingin ditingkatkan di atas 25.000 BPH. Kami harus memastikan lebih dahulu apakah aman melalui audit," pungkasnya.(sen)