BBM Subsidi Menipis, Pemerintah Didesak Lebih Tegas
Selasa, 16 April 2013 23:11:25 - oleh : budi

BBM Subsidi Menipis, Pemerintah Didesak Lebih Tegas

KABARSURAMADU.COM, BANGKALAN-Terjadinya antrian kendaraan di sejumlah daerah di Jawa Timur membuat Komisi VII DPR RI mendesak agar pemerintah segera mengambil langkah tegas. Pemerintah saat ini dinilai terlalu lama mengambil kebijakan terkait BBM bersubsidi, entah berupa menaikkan harga BBM bersubsidi maupun membatasi kuotanya. Ketidak tegasan pemerintah diantaranya menyebabkan kelangkaan BBM jenis solar di sejumlah SPBU.

Anggota Komisi VII DPR RI menggelar kunjungan kerja ke Kabupaten Bangkalan untuk bertemu dengan pejabat di empat kabupaten yang ada di Madura. Kunjungan wakil rakyat tersebut dimaksudkan untuk meminta masukan terkait persoalan potensi gas dan minyak bumi di Madura.

Dalam pertemuan tersebut, dua kabupaten di Madura masih menunggu bagi hasil migas 10 persen. Selain itu, mereka juga berharap agar perusahaan eksplorasi migas mau membuka kantor di Madura. Pasalnya, eksplorasi di Madura sudah berlangsung puluhan tahun, namun tidak ada satupun perusahaan eksplorasi yang berkantor di Madura.

Selain itu, anggota Komisi VII DPR RI juga menyoroti tidak tegasnya sikap pemerintah terkait BBM bersubsidi. Anggota DPR RI mendesak agar pemerintah segera mengambil sikap tegas terkait bbm bersubsidi. Menurut wakil rakyat dari Komisi VII, kelangkaan BBM jenis solar di jawa timur diakibatkan ketidak tegasan pemerintah.

"Pemerintah terkesan mengulur-ulur waktu dalam mengambil kebijakan terkait BBM bersubsidi. Lebih baik harganya dinaikkan daripada digantung seperti saat ini," tegas Gito Ganinduto, anggota Komisi VII DPR RI di Pendopo Agung Bangkalan.

Sementara itu, General Manajer Pertamina Marketing Operation Region V membantah telah terjadi kelangkaan BBM jenis solar. Yang terjadi di Jawa Timur saat ini hanyalah pengendalian jumlah konsumsi BBM bersubsidi. Pengendalian tersebut menyebabkan antrian di sejumlah SPBU di Jawa Timur.

"Saat ini bukan terjadi kelangkaan BBM jenis solar, yang terjadi hanyalah antrian kendaraan yang ingin membeli BBM bersubsidi jenis solar. Bukan stok solarnya yang habis, pertamina hanya membatasi jumlah pengiriman ke SPBU," bantah Afandi, GM Pertamina Marketing Operation Region V.

Afandi menambahkan bahwa saat ini pertaminan telah menyiapkan sekitar 100 SPBU yang menjual solar non-subsidi. Sehingga, bagi masyarakat yang ingin mendapatkan solar, bisa membeli di SPBU tersebut.(bud)

 

| More

Berita "Bisnis" Lainnya