Pengakuan Mengejutkan Bekas Pacar Kopilot Germanwings
Minggu, 29 Maret 2015 20:58:50 - oleh : aditya

Pengakuan Mengejutkan Bekas Pacar Kopilot Germanwings

DUESSELDORF- (kabarsuramadu.com) - Kopilot Germanwings Andreas Lubitz ternyata punya karakter khusus. Mantan kekasih pilot Germanwings itu menceritakan bagaimana watak kopilot yang sengaja menubrukkan pesawatnya ke tebing Gunung Alpen di Perancis Selatan, sehingga menewaskan 150 orang di dalamnya.

Menurut Maria W, 26 tahun, -- bukan nama sebenarnya-- Andreas pernah berkata kepadanya, bahwa suatu hari nanti semua orang akan mengetahui namanya.
"Suatu hari nanti saya akan melakukan sesuatu yang akan mengubah keseluruhan sistem, dan semua orang akan tahu nama saya dan mengenangnya," kata Maria menirutkan ucapan Lubitz, saat diwawancara tabloid Jerman, Bild, Sabtu 28 Maret 2015.

Dilansir Telegraph, dalam wawancaranya dengan Bild, Maria mengaku begitu mendengar pesawat Germanwings itu jatuh dan mengetahui Lubitz sengaja membuat pesawat itu jatuh, dia langsung terikat kata-kata sang kopilot kepadanya tersebut. Maria mengingat, Lubitz mengatakan itu setahun yang lalu.

Dalam rekaman suara kotak hitam pesawat, terdengar bagaimana Lubitz, 27 tahun sengaja mencegah pilot masuk lagi ke kokpit dan sengaja menubrukkan pesawat ke tebing gunung. Penyidik dari Perancis menyebut langkah kopilot Germanwings mungkin sebagai bunuh diri dan pembunuhan massal.

Perdana Menteri Prancis Manuel Valls sendiri menyatakan semua petunjuk yang mengarah pada adanya "tindakan yang tidak terbayangkan oleh kita: (yakni) kriminal, gila, bunuh diri."

Sakit Serius, Kopilot Germanwings ke Rumah Sakit 10 Maret

Polisi Jerman mengaku menemukan surat keterangan sakit di rumah Andreas Lubitz, 28 tahun, pilot Germanwings yang sengaja menabrakkan pesawat ke Gunung Alpen di Prancis, Selasa, 24 Maret lalu. Dari rekaman medis itu, kopilot itu seharusnya tidak diperbolehkan terbang pada hari tragedi itu terjadi.

Selain kondisi kesehatannya, kondisi mental Lubitz agaknya juga jadi persoalan. Sebuah rumah sakit di Duesseldorf, Jerman, juga menyatakan kepada polisi kalau Lubitz pada 10 Maret lalu mengunjungi rumah sakit ini untuk menerima sebuah diagnosis penyakit. Seperti dilansir Reuters, rumah sakit ini enggan menerangkan lebih jauh karena ini demi kerahasiaan pasien. Namun kabar sang kopilot pernah dirawat karena depresi dibantah pihak rumah sakit.

Kesehatan mental kopilot Germanwings dan induk perusahaannya, Lufthansa, bisa menjadi titik bahasan utama dalam setiap kasus hukum yang mungkin diajukan menyangkut kecelakaan itu. Menurut hukum Jerman, karyawan diwajibkan segera memberi tahu perusahaan jika tidak bisa bekerja.

Kamis kemarin, jaksa Prancis menyakini kopilot Germanwings mengunci diri di dalam kokpit Airbus A320 dan sengaja mengarahkan pesawat itu ke gunung sampai menewaskan 150 orang yang berada dalam pesawatnya. "Dokumen berisi catatan medis yang telah disita mengarah pada sakit yang tengah diderita dan berkaitan dengan perawatan oleh dokter," kata jaksa Duesseldorf di mana sang kopilot tinggal dan sekaligus menjadi tujuan akhir pesawat jatuh itu setelah tinggal landas dari Barcelona.

Surat keterangan sakit dari dokter yang ditemukan di rumahnya itu bisa menjadi alasan Lubitz bisa istirahat dari kerja demi alasan kesehatan selama satu hari yang tepat pada hari kecelakaan itu terjadi. Temuan itu mendukung pandangan bahwa Lubitz seperti menyembunyikan sakitnya dari perusahaan dan rekan-rekan kerjanya, kata para jaksa.

Para jaksa tidak menemukan catatan wasiat bunuh diri atau pengakuan, atau bahkan bukti adanya latar belakang politik atau agama di balik kejadian itu. Germanwings mengatakan Lubitz tidak mengirimkan surat keterangan sakit itu yang semestinya membuat dia tidak diperbolehkan terbang di hari kecelakaan itu terjadi.

Sakit Serius, Kopilot Germanwings ke Rumah Sakit 10 Maret

Andreas Lubitz, co-pilot penerbangan Germanwings yang mengalami kecelakaan menabrak tebing pegunungan Alpen yang menewaskan 150 orang yang berada dalam pesawat. Kabarnya ia mengambil kontrol dan mengunci kapten dari kokpit dan sengaja mengaturnya membelok turun dari ketinggian jelajah 3.000 kaki per menit. facebook.com

Forensik Bongkar Komputer Kopilot Germanwings, Hasilnya...

Polisi Kota Dusseldorf, Jerman, menggeledah rumah kopilot Germanwings Andreas Lubitz di kawasan Dusseldorf. Penggeledahan dilakukan untuk mencari informasi demi menemukan motif Lubitz membawa pesawat A320 Germanwings jatuh bunuh diri.

Pengeledahan dilakukan Kamis, 26 Maret 2015 waktu setempat atau Jumat pagi waktu Indonesia. Ada sejumlah benda yang ditemukan di rumah Lubitz. Tim penyelidik dari Kepolisian Dusseldorf, Markus Niesczery, mengaku sedang memeriksa sejumlah bukti itu.

"Kami telah menemukan sesuatu, tapi tak bisa mengatakan apa itu. Yang jadi itu menjadi petunjuk," kata Niesczery, seperti dilansir AP, Jumat, 27 Maret 2015.

Beberapa barang itu, menurut Reuters, termasuk sebuah sobekan catatan surat sakit Lubitz. Lelaki 28 tahun itu seharusnya tak masuk kerja pada hari kecelakaan itu. Komputer Lubitz juga ikut dibawa polisi dan sedang dibongkar tim forensik untuk menemukan sosok Lubitz. Dari pengeledahan itu, diketahui Lubitz akan menikah tahun depan.

Seperti diketahui, Germanwings 9525 jatuh di Pegunungan Alpen, Selasa, 24 Maret lalu. Diduga kecelakaan itu karena aksi bunuh diri kopilot. Namun hal itu belum terbukti setelah rekaman kotak hitam diperdengarkan. Jaksa penyidik membenarkan laporan yang menyebutkan bahwa hanya ada satu orang pilot yang berada di dalam kokpit saat pesawat Germanwings jatuh. Menurut sang jaksa, Christoph Kumpa, seorang pilot lain tidak berada di kokpit saat pesawat rute Barcelona-Duesseldorf itu jatuh.

| More

Berita "Feature" Lainnya