Pengakuan Mengejutkan Bekas Pacar Kopilot Germanwings
DUESSELDORF- (kabarsuramadu.com) - Kopilot Germanwings Andreas Lubitz ternyata punya
karakter khusus. Mantan kekasih pilot Germanwings itu menceritakan
bagaimana watak kopilot yang sengaja menubrukkan pesawatnya ke tebing
Gunung Alpen di Perancis Selatan, sehingga menewaskan 150 orang di
dalamnya.
Menurut Maria W, 26 tahun, -- bukan nama sebenarnya--
Andreas pernah berkata kepadanya, bahwa suatu hari nanti semua orang
akan mengetahui namanya.
"Suatu hari nanti saya akan melakukan
sesuatu yang akan mengubah keseluruhan sistem, dan semua orang akan tahu
nama saya dan mengenangnya," kata Maria menirutkan ucapan Lubitz, saat
diwawancara tabloid Jerman, Bild, Sabtu 28 Maret 2015.
Dilansir
Telegraph, dalam wawancaranya dengan Bild, Maria mengaku begitu
mendengar pesawat Germanwings itu jatuh dan mengetahui Lubitz sengaja
membuat pesawat itu jatuh, dia langsung terikat kata-kata sang kopilot
kepadanya tersebut. Maria mengingat, Lubitz mengatakan itu setahun yang
lalu.
Dalam rekaman suara kotak hitam pesawat, terdengar
bagaimana Lubitz, 27 tahun sengaja mencegah pilot masuk lagi ke kokpit
dan sengaja menubrukkan pesawat ke tebing gunung. Penyidik dari Perancis
menyebut langkah kopilot Germanwings mungkin sebagai bunuh diri dan
pembunuhan massal.
Perdana Menteri Prancis Manuel Valls sendiri
menyatakan semua petunjuk yang mengarah pada adanya "tindakan yang tidak
terbayangkan oleh kita: (yakni) kriminal, gila, bunuh diri."
Sakit Serius, Kopilot Germanwings ke Rumah Sakit 10 Maret
Polisi Jerman mengaku menemukan surat keterangan sakit di rumah Andreas
Lubitz, 28 tahun, pilot Germanwings yang sengaja menabrakkan pesawat ke
Gunung Alpen di Prancis, Selasa, 24 Maret lalu. Dari rekaman medis itu,
kopilot itu seharusnya tidak diperbolehkan terbang pada hari tragedi itu
terjadi.
Selain kondisi kesehatannya, kondisi mental Lubitz
agaknya juga jadi persoalan. Sebuah rumah sakit di Duesseldorf, Jerman,
juga menyatakan kepada polisi kalau Lubitz pada 10 Maret lalu
mengunjungi rumah sakit ini untuk menerima sebuah diagnosis penyakit.
Seperti dilansir Reuters, rumah sakit ini enggan menerangkan
lebih jauh karena ini demi kerahasiaan pasien. Namun kabar sang kopilot
pernah dirawat karena depresi dibantah pihak rumah sakit.
Kesehatan
mental kopilot Germanwings dan induk perusahaannya, Lufthansa, bisa
menjadi titik bahasan utama dalam setiap kasus hukum yang mungkin
diajukan menyangkut kecelakaan itu. Menurut hukum Jerman, karyawan
diwajibkan segera memberi tahu perusahaan jika tidak bisa bekerja.
Kamis
kemarin, jaksa Prancis menyakini kopilot Germanwings mengunci diri di
dalam kokpit Airbus A320 dan sengaja mengarahkan pesawat itu ke gunung
sampai menewaskan 150 orang yang berada dalam pesawatnya. "Dokumen
berisi catatan medis yang telah disita mengarah pada sakit yang tengah
diderita dan berkaitan dengan perawatan oleh dokter," kata jaksa
Duesseldorf di mana sang kopilot tinggal dan sekaligus menjadi tujuan
akhir pesawat jatuh itu setelah tinggal landas dari Barcelona.
Surat
keterangan sakit dari dokter yang ditemukan di rumahnya itu bisa
menjadi alasan Lubitz bisa istirahat dari kerja demi alasan kesehatan
selama satu hari yang tepat pada hari kecelakaan itu terjadi. Temuan itu
mendukung pandangan bahwa Lubitz seperti menyembunyikan sakitnya dari
perusahaan dan rekan-rekan kerjanya, kata para jaksa.
Para jaksa
tidak menemukan catatan wasiat bunuh diri atau pengakuan, atau bahkan
bukti adanya latar belakang politik atau agama di balik kejadian itu.
Germanwings mengatakan Lubitz tidak mengirimkan surat keterangan sakit
itu yang semestinya membuat dia tidak diperbolehkan terbang di hari
kecelakaan itu terjadi.
Andreas Lubitz, co-pilot penerbangan Germanwings yang mengalami kecelakaan menabrak tebing pegunungan Alpen yang menewaskan 150 orang yang berada dalam pesawat. Kabarnya ia mengambil kontrol dan mengunci kapten dari kokpit dan sengaja mengaturnya membelok turun dari ketinggian jelajah 3.000 kaki per menit. facebook.com
Forensik Bongkar Komputer Kopilot Germanwings, Hasilnya...
Polisi Kota Dusseldorf, Jerman, menggeledah rumah kopilot Germanwings
Andreas Lubitz di kawasan Dusseldorf. Penggeledahan dilakukan untuk
mencari informasi demi menemukan motif Lubitz membawa pesawat A320
Germanwings jatuh bunuh diri.
Pengeledahan dilakukan Kamis, 26
Maret 2015 waktu setempat atau Jumat pagi waktu Indonesia. Ada sejumlah
benda yang ditemukan di rumah Lubitz. Tim penyelidik dari Kepolisian
Dusseldorf, Markus Niesczery, mengaku sedang memeriksa sejumlah bukti
itu.
"Kami telah menemukan sesuatu, tapi tak bisa mengatakan
apa itu. Yang jadi itu menjadi petunjuk," kata Niesczery, seperti
dilansir AP, Jumat, 27 Maret 2015.
Beberapa barang itu, menurut Reuters, termasuk sebuah sobekan catatan surat sakit Lubitz. Lelaki 28 tahun itu
seharusnya tak masuk kerja pada hari kecelakaan itu. Komputer Lubitz
juga ikut dibawa polisi dan sedang dibongkar tim forensik untuk
menemukan sosok Lubitz. Dari pengeledahan itu, diketahui Lubitz akan
menikah tahun depan.
Seperti diketahui, Germanwings 9525 jatuh
di Pegunungan Alpen, Selasa, 24 Maret lalu. Diduga kecelakaan itu
karena aksi bunuh diri kopilot. Namun hal itu belum terbukti setelah
rekaman kotak hitam diperdengarkan. Jaksa penyidik membenarkan laporan
yang menyebutkan bahwa hanya ada satu orang pilot yang berada di dalam
kokpit saat pesawat Germanwings jatuh. Menurut sang jaksa, Christoph
Kumpa, seorang pilot lain tidak berada di kokpit saat pesawat rute
Barcelona-Duesseldorf itu jatuh.