OTT, KPK Tangkap Fuad Amien
Ditangkap Bersama 1 Oknum TNI
Bangkalan (kabarsuramadu.com) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap satu oknum Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) bersama dengan Ketua Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan, Fuad Amin Imron.
"Ini kita masih
dalam proses ada 3-4 orang yang diamankan, ada 1 oknum TNI AL, 1 (orang)
swasta, 1 (orang) penyelenggara negara. Bukan backing tapi orang yang
diduga terlibat," kata Ketua KPK, Abraham Samad, di sela-sela acara
Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Selasa.
KPK
melakukan tangkap tangan pada Senin (1/12) pukul 11.30 WIB di
Bangkalan, Madura, terhadap tiga orang, salah satunya adalah Fuad Amin
Imran--mantan Bupati Bangkalan yang kini menjadi Ketua DPRD Bangkalan.
Ketiganya sudah ada di gedung KPK Jakarta sejak Selasa (2/12).
"Tapi
sekarang masih dalam proses pemeriksaan, jadi kita belum bisa
menyimpulkan. Saya terikat untuk tidak boleh menyampaikan secara
gamblang. Tapi (intinya mereka) terdiri dari penyelenggara negara,
swasta, dan satu TNI AL," tambah Abraham.
Oknum TNI AL tersebut menurut Abraham akan diserahkan ke peradilan militer.
"TNI
AL ini akan kita serahkan karena dia akan tunduk pada peradilan militer
tapi pangkatnya tidak terlalu tinggi, mungkin sersan, atau apalah gitu.
Tapi bukan perwira," jelas Abraham.
Namun Abraham memastikan bahwa oknum TNI tersebut berperan dalam pemberian uang.
"Ya
benar, orang ini jadi salah satu orang yang punya peranan dalam proses
penyimpangan, proses transaksi, dan lain-lain," ungkap Abraham.
Inilah Tanggapan Rival Politiknya :
Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil Bangkalan, KH Imam Bukhori Kholil (Ra Imam)
buka suara terkait penangkapan Ketua DPRD Kabupaten Bangkalan KH Fuad
Amin oleh KPK, Selasa (2/12/2014) dini hari. Ra Imam masih terbilang
keluarga dekat, karena keponakan KH Fuad Amin.
"Penangkapan ini
membuat saya dan masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT. Ini
karena keadilan masih berdiri tegak di Bangkalan dan kepercayan
masyarakat Bangkalan terhadap hukum tumbuh lagi. Ini membuktikan tidak
ada satupun orang atau sekuat apapun yang kebal di mata hukum," kata Ra
Imam, Selasa (2/12/2014).
Ra Imam yang juga Ketua DPD Partai
NasDem Kabupaten Bangkalan ini berharap, KPK bisa mengusut tuntas kasus
Fuad Amin sampai ke antek-anteknya. Antek-antek itu ada di lingkungan
birokrasi, swasta (pengusaha) dan premanisme di Bangkalan.
"Kalau KPK memang serius, semua antek-anteknya juga harus ditangkap. Karena Ra Fuad tidak mungkin sendirian," tuturnya.
Dirinya mendapat sumbangan satu ekor sapi untuk disembelih di Ponpesnya
pada pukul 15.30 WIB hari ini. Ini sebagai bentuk syukuran atas
tertangkapnya Fuad Amin. "Saya meskipun sebagai keluarganya, merasa malu
dengan tertangkapnya Ra Fuad," pungkasnya.
Untuk diketahui,
Ra Imam sendiri merupakan rival politik dari Fuad Amin. Ia merasa
dijegal ketika mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan berhadap-hadapan
dengan Makmun Ibnu Fuad (Ra Momon-anak Ra Fuad) saat pilkada Bangkalan
beberapa waktu lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mantan
Bupati Bangkalan yang juga Ketua DPRD Bangkalan, berinisial FA,
diringkus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap
tangan (OTT), Selasa (2/12/2014) dini hari.
Dalam OTT tersebut, KPK turut menyita barang bukti berupa uang ratusan juta dan surat berharga dalam sebuah koper besar dan tas besar. Penangkapan dan penggeledahan ini berlangsung sekitar 30 menit. Selanjutnya, pukul 01.00 WIB, FA bersama barang bukti dibawa ke Surabaya kemudian dilanjutkan menuju Jakarta. (tim)
Fuad sesaat setelah ditangkap penyidik KPK di rumahnya