Kecam Kekerasan Terhadap Tenaga Medis, Puluhan Dokter IDI Bangkalan Galang Teken Petisi
Sabtu, 4 November 2017 13:07:18 - oleh : eko

Kecam Kekerasan Terhadap Tenaga Medis, Puluhan Dokter IDI Bangkalan Galang Teken Petisi


Dr. Farhat, SpKK : "Untuk langkah hukumnya kami pasrahkan pada IDI Jatim,"
Bangkalan, kabarsuramadu.com - Sedikitnya 70 an orang dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang kabupaten Bangkalan, menggelar aksi penggalangan tanda tangan petisi menolak segala bentuk persekusi terhadap profesi dokter dan tenaga medis, Sabtu (4/11) pagi tadi di gedung Rato Ebu.
Aksi tersebut merupakan reaksi solidaritas terhadap kasus di salah satu rumah sakit umum milik pemerintah kabupaten Sampang, pekan lalu. Dikabarkan, salah satu oknum aparat desa disinyalir melakukan kekerasan fisik terhadap tenaga medis rumah sakit setempat.
"Tentu kita sangat mengecam kejadian tersebut, apapun alasannya tindakan itu (persekusi) tidak dibenarkan. Oleh karenanya, pagi ini kita menggelar aksi solidaritas sebagai bentuk protes keras agar kejadian serupa tidak terulang," ujar ketua IDI Bangkalan, dr Farhat Surya Ningrat, Sp, KK.
Melalui aksi tersebut, pihaknya juga berharap pemerintah segera menelurkan regulasi tegas yang melindungi tugas profesi dokter dan tenaga medis.
"Semua khan ada SOP (standart operating procedure)-nya, tidak boleh kita melihat ketidak puasan (lalu) main hakim sendiri. Nah, terkait kasus yang di Sampang, kami sudah menyerahkan kewenangan kepada IDI wilayah Jatim untuk menindak lanjuti langkah hukum yang akan diambil," sambungnya.
Sebagai edukasi, Farhat juga membeberkan bahwa ada 3 opsi pendekatan yang bisa dilakukan pihak tertentu bilamana mengalami ketidakpuasan terkait pelayanan medis khususnya di lingkup rumah sakit.
"Pertama bisa melalui pendekatan etik, melalui IDI atau MKDKI (majelis kehormatan displin kedokteran indonesia). Kedua bisa melalui mediasi atau yang ketiga, laporan pidana ke aparat penegak hukum jikalau menurut pihak yang bersangkutan menemukan indikasi pelanggaran pidana," pungkas dr Farhat.(krs)

| More

Berita "Madura" Lainnya