Dampak Berakhirnya Proyek Blok Cepu
6.000 Naker Migas di Bojonegoro Terancam Dirumahkan
Bojonegoro (kabarsuramadu) - Dampak berakhirnya pengerjaan proyek Engineering Procurement and
Constructions (EPC) 1, Lapangan Banyuurip, Blok Cepu, yang diperkirakan
selesai pada akhir tahun ini, sebanyak kurang lebih 6.000 orang tenaga
kerja terancam dirumahkan.
Dampak pengangguran serentak itu
diprediksi mempengaruhi kondisi sosial masyarakat. Sehingga Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menggelar pertemuan dengan sejumlah SKPD
terkait untuk membahas permasalahan tersebut.
Kepala Badan
Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang
Polinmas) Pemkab Bojonegoro, Hanafi mengatakan, untuk mengatasi dampak
kesenjangan sosial masyarakat terhadap selesainya proyek EPC 1 itu
pihaknya akan melakukan beberapa pelatihan untuk tenaga kerja yang
sudah berakhir kontrak.
"Masa kerja EPC 1 Blok Cepu ini habis,
Pemkab rencananya memberikan pelatihan kepada tenaga kerja yang sudah
habis kontraknya agar tidak menganggur," ujarnya usai memimpin rapat di
Kantor Pemkab Bojonegoro, Senin (22/09/2014).
Proyek EPC 1
yang dikerjakan oleh PT Tripatra itu sebelumnya ditarget selesai pada
bulan Agustus 2014, namun pengerjaan itu molor dan diprediksi selesai
Bulan Desember 2014. Community Affairs and Manager PT Tripatra, Budi
Karyawan mengatakan, saat ini pengerjaan proyek EPC 1 sudah mencapai 90
persen.
Beberapa pengerjaan yang belum selesai mayoritas untuk
instalasi peralatan, seperti secara teknis pemasangan alat. Sementara
seperti pondasi jalan, pemasangan pipa, gedung, sudah selesai dan kini
tinggal beberapa bagian akan dilakukan percobaan. Untuk menyelesaikan
progres yang telat tersebut pihaknya sudah melakukan perpanjangan
kontrak.
"Sebelumnya kontrak bulan Agustus dan sudah diperpanjang hingga bulan Desember 2014," ungkap Budi Karyawan dalam kesempatannya.
Keterlambatan pengerjaan itu menurut Budi Karyawan, tidak terlalu
mengganggu puncak produksi minyak dan gas di Blok Cepu. Sebab, lanjut
dia, puncak produksi pengeboran minyak dan gas bumi di Lapangan
Banyuurip, Blok Cepu yang dioperatori Mobil Cepu Ltd juga dilakukan
secara bertahap. "Maret-April 2015 ini baru mencapai 165 ribu barel
perhari," pungkasnya