NasDem Gali Gagasan Bung Karno dan Gus Dur
Sabtu, 4 Juli 2015 23:39:13 - oleh : aditya

NasDem Gali Gagasan Bung Karno dan Gus Dur

Surabaya (beritajatim.com) - DPW Partai NasDem Jatim mengadakan Halaqoh Ramadan Menggali ideologi dan gagasan Bung Karno dan Gus Dur untuk Restorasi Indonesia di kantornya, Jalan Kartini Surabaya, Sabtu (4/7/2015) malam.

Dalam acara itu, menghadirkan pembicara seperti Bondan Gunawan-mantan Mensesneg RI era Presiden Gus Dur, Munif Huda-mantan sekretaris pribadi Gus Dur dan Romo Didit-Vikjen Keuskupan Agung Surabaya.

Ketua DPW Partai NasDem Jatim Effendi Choirie (Gus Choi) menegaskan, NasDem tidak ingin melupakan sejarah. NasDem tidak ingin pikirannya dari sendiri, tapi semuanya harus terkait dengan yang dicita-citakan oleh pendirinya. "Oleh karena itu, kami mulai mendiskusikan, menggali, memperbincangkan pikiran-pikiran para pemimpin kita, terutama Bung Karno dan Gus Dur," ujarnya kepada wartawan.

Kader NasDem di Jatim diminta mempelajari sejarah, pemikiran para tokoh pejuang dan pendiri bangsa Indonesia. Tujuannya agar ke depan mereka tidak memikirkan uang dan kekuasaan, tapi melakukan gerakan restorasi dan berjuang untuk rakyat.

"NasDem ini partai baru, mengusung restorasi. Ketika dia berbuat dengan semangat restorasi harus tahu sejarah. Sejarah itu siapa yang membawakan, adalah para pendiri bangsa ini. Siapa mereka, ya kita akan berbicara tentang pikiran, dan gagasan presidennya, founding father-nya Bung Karno, Gus Dur, dan yang lain-lain. HOS Tjokroaminto dan yang lain-lain," katanya.

NasDem Jatim akan rutin menggelar diskusi tentang sejarah dan pemikiran tokoh-tokoh yang terlibat dalam bangsa Indonesia, terutama tokoh yang lahir di Jawa Timur seperti HOS Tjokroaminto, KH Mas Mansur, KH Wachid Hasyim, KH Hasyim Asyari, Bung Tomo dan lainnya.

Termasuk tokoh-tokoh muda pergerakan perjuangan bangsa Indonesia yang pernah indekos di rumah HOS Tjokroaminoto di Jalan Peneleh Surabaya, seperti Semaoen, Alimin, Musso, Kartosoewirjo.

Bondan Gunawan yang juga alumni GMNI ini mengaku bukan anggota Partai NasDem, tapi sangat antusias dan sangat mendukung gagasan-gagasan yang ingin menunjukkan bahwa, walaupun bermacam-macam perbedaan ideologi, tapi yang terpenting bagaimana negara terlindungi dan rakyat siapa pun menjadi sejahtera.

"Jadi setiap kader partai selain memperjuangkan partainya agar besar, dia harus berjuang untuk bangsa dan negara di atas segala-segalanya," tukasnya.

Bondan menegaskan, tidak perlu harus meniru pemikiran Bung Karno maupun Gus Dur. Alasannya, pendiri negeri ini tidak ingin punya pengikut. "Jadilah dirimua menjadi pemuda Indonesia yang mempunyai tantangan berbeda dengan tantangan mereka pada waktu itu. Jawabannya seperti apa, ada di tangan yang muda-muda ini," pungkasnya.

| More

Berita "Surabaya" Lainnya