Ketua DPRD DKI: Tangkap Provokator FPI
"Ini sudah masuk ranah hukum, silakan Kapolda untuk menindaklanjut"
Jakarta (kabarsuramadu.com) - Ketua
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Prasetyo Edi
Marsudi, mengaku kecewa dengan tindakan anarkis massa Front Pembela
Islam (FPI) yang melempari kantor DPRD DKI Jakarta dan Balai Kota
Jakarta.
Aksi unjuk rasa FPI itu dilakukan untuk menolak
dilantiknya Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menjadi
gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo yang akan dilantik menjadi
presiden RI ketujuh.
"Ini sudah masuk ranah hukum, silakan
kapolda dan aparatnya untuk menindaklanjuti, dan tangkap pelaku yang
sebenarnya, yang berani memprovokasi seperti ini," kata Prasetyo di
Kantor DPRD DKI Jakarta, Jumat 3 Oktober 2014.
Disampaikan
Prasetyo, sebenarnya DPRD DKI sudah terbuka menerima dan
mempertimbangkan masukan-masukan yang disampaikan oleh FPI dan beberapa
organisasi masyarakat lainnya terkait penolakan Ahok --sapaan Basuki--
menjadi gubernur.
Kata dia, DPRD DKI juga sudah pernah menerima
pimpinan FPI berdialog untuk kemudian ditindak lanjuti dan disesuaikan
konstitusi serta peraturan perundangan yang berlaku di pemerintahan.
"Saya
kecewa dengan situasi seperti ini, kami kan sudah terbuka dengan
teman-teman FPI dan FBR (Forum Betawi Rempug) juga semua sudah terbuka,
tidak pernah dilarang, apa aspirasinya? Tapi kalau mereka seperti ini
(anarkis), mau bagimana," tutur dia.
Prasetyo menambahkan,
terkait dengan aksi anarkis FPI, mewakili anggota DPRD DKI dirinya
mengecam apa yang telah dilakukan oleh massa FPI di Gedung DPRD DKI
Jakarta dan Gedung Balai Kota Jakarta.
"Saya sangat mengecam tindakan anarkis FPI ini," ucap dia.
Demo FPI tolak Ahok berakhir rusuh