PMII Desak KPU Agar Pilgub Dihentikan
Minggu, 14 Juli 2013 20:36:40 - oleh : rusman

PMII Desak KPU Agar Pilgub Dihentikan

KABARSURAMADU.COM, SURABAYA-Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Jawa Timur mendesak KPU Jatim menghentikan sementara waktu proses Pilgub Jatim. Pasalnya, proses politik yang tengah berjalan di KPU dinilai sudah tidak sehat.

"Perlu dirumuskan manajemen yang lebih transparan dulu. Lalu lakukan penjaringan ulang pasangan cagub-cawagub Jatim dari awal dengan lebih terbuka," kata Ketua Umum PKC PMII Jatim, Fairouz Huda, yang tengah berada di sekitar KPU Jatim.

Menurut dia, proses Pilgub yang tengah berjalan sama sekali tidak memberikan pendidikan politik positif bagi masyarakat Jatim. Tapi sebaliknya, masyarakat dihadapkan dengan tontonan percekcokan kepentingan politik antar cagub-cawagub.

Didampingi Abdul Hady JM, Direktur Lembaga Kajian Strategis dan Opini Publik PMII Jatim, Fairouz mengatakan, etika politik dalam proses demokrasi pada pilgub Jatim ini telah mati.

"Kami merasa prihatin yang mendalam. Yang terdengar di telinga dan terbaca di mata masyarakat adalah seputar tarif politik dalam meraup dukungan, hingga terungkap adanya dualisme dukungan partai," tandasnya.

Tercatat, dari empat pasangan bakal calon, yaitu pasangan incumbent, Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa), Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah (BDH-Said) dan pasangan dari independen Eggi Sudjana-M Sihat, hanya pasangan Khofifah-Herman (BerKah) yang statusnya belum pasti lolos atau tidak.

Hal itu akibat adanya dualisme dukungan dari Partai Kedaulatan (PK) dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI), kepada Berkah dan KarSa.

Skenarionya dukungan dua partai tersebut terancam dicoret oleh KPU, baik dari KarSa maupun Berkah. Bila demikian, maka yang dirugikan adalah pasangan Berkah. Pasalnya, suara dukungan BerKah kurang dari syarat minimal 15 persen.

"Jika benar terjadi pemalsuan syarat administratif pasangan calon pra penetapan, maka kita sebagai masyarakat Jatim mengutuk keras kepada para pelaku itu. Merekalah mafia demokrasi yang harus kita musnahkan," tegasnya.(rus)

 

| More

Berita "Politik" Lainnya