Gelar Temu Bisnis
Jum`at, 29 Juli 2016 02:24:10 - oleh : aditya

Gelar Temu Bisnis

Upaya Menggeliatkan Pembangunan Ekonomi Bangkalan

 

Bangkalan, kabarsuramadu.com – parameter – parameter pembangunan seperti minimnya investasi, rendahnya Pendapatan Asli Daerah, perijinan yang belum terintegrasi, Indeks Pembangunan Manusia yang rendah (6,2%, atau jauh di bawah ata-rata Jatim sebesar 68,95%), rendahnya daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang di bawah rata-rata (6,3% atau lebih kecil dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi Jatim sebesar 7,5%), menjadi persoalan besar Kabupaten Bangkalan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Belum lagi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bangkalan yang hanya sekitar Rp. 1.050.000,- atau lebih rendah dibandingkan Upah Minimun Regional (UMR) yang sebesar Rp. 1.300.000,-.

Parameter-parameter tantangan pembangunan di atas memaksa Drs. Irman Gunadi, Ka. Bagian Investasi dan Kerjasama Sekretariat Daerah Kabupaten Bangkalan berinisiasi untuk menggelar ajang “Temu Bisnis”.  “Tujuannya adalah menggeliatkan roda perekonomian masyarakat sehingga meningkatkan income per kapita nya serta menambah nilai saing bagi output maupun outcome yang dihasilkan nantinya,” ujar Gun, sapaan akrab Kabag. Investasi dan Kerjasama ini.

Bangkalan Plasa, salah satu sudut investasi yang prospektif

 

Tentu saja rencana yang bakal digelar tahun 2017 mendatang ini akan melibatkan seluruh stake holder pembangunan mulai dari birokratnya, akademisi, pelaku bisnis dan insan pers.  Menurut Gun, harus ada upaya dari Pemkab Bangkalan untuk lebih menarik minat para investor lokal maupun asing dala penanaman modal mereka di Kabupaten Bangkalan.  “Perijinan yang cepat, murah dan terintegrasi serta jaminan kemanan lokal wilayah yang bakal ditempati para pelaku bisnis merupakan syarat mutlak yang harus kami penuhi.  Belum lagi fasilitas umum (fasum) yang sudah harus tersedia manakala Pemkab akan menawarkan sejumlah destinasi investasi di daerah,” jelasnya.

Pendek kata, lanjutnya, investor hanya butuh dua hal, yaitu : jaminan kenyamanan dan keamanan. “Terkesan simple tapi tidak mudah untuk memenuhinya. Perlu upaya dan kebijakan yang sungguh-sungguh dari segenap jajaran birokrasi, aparat penegak hukum serta keperdulian masyarakat itu sendiri dalam menjaga daerahnya,” ujar Gunadi yang berhasil diwawancarai di kantornya kemarin.

Gagasan untuk menggelar “Temu Bisnis” ini sendiri  salah satunya dilandasi dengan telah terbentangnya Jembatan Suramadu yang memperpendek jarak antara Surabaya-Bangkalan, ternyata  belum menghasilkan kontribusi yang cukup signifikan bagi Kabupaten Bangkalan sendiri.  “Justru yang paling nampak adalah meningkatkan arus distribusi manusia dan barang dari madura ke Surabaya atau sebaliknya.  Disamping itu yang jelas terlihat adalah adanya peningkatan penduduk di sekitar kaki Suranmadu saja, seiring dengan menjamurny para pedagang kaki lima serta warung-warung yang bertebaran sepanjang jalan akses Suramadu,” urai Gunadi.

Padahal menurutnya, sejumlah potensi wilayah di Kabupaten Bangkalan sangat layak dipromosikan dan dijual kepada para investor untuk trigger percepatan pembangunan serta pertumbuhan ekonomi masyarakat Bangkalan sendiri. 

Untuk itu dia berharap agar pada ajang Temu Bisnis yang akan dgelarnya nanti, akan bertemu para investor atau pelaku bisnis dengan stake holder pembangunan untuk merumuskan kebijakan yang mampu menjembatani kepentingan kedua belah pihak.  “Pertemuan ini menjadi penting manakala fasilitasi kepentingan pelaku bisnis atau investor menjadi bagian yang sangat strategis dalam upaya meningkatkan iklim investasi yang pada ujungnya menjadi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bangkalan,” pungkas Gunadi mengakhiri pembicaraan (dit)

 

| More

Berita "Madura" Lainnya