Menurut Heru Susanto, setidaknya sudah dua kali perioode Robet Balbut menjadi dirut PDAM Sampang, namun hingga saat ini melayanan air minum di Sampang kota saja banyak yang tidak terlayani, belum lagi masih tingginya investasi penyertaan modal pemerintah daerah mulai 2008 berdasarkan perda nomor 26 tahun 2008 terhadap PDAM Sampang, hingga tahun 2014 totalnya mencapai 1,4 milyar.

“jika tingginya investasi penyertaan modal pemerintah daerah yang cukup tinggi tersebut, tidak diimbangi dengan kualitas pelayanan yang baik terhadap masyarakat di bawah kepemimpinan Robet Balbut, maka pemerintah daerah melalui Bupati, harus segera melakukan evaluasi terhadap managaman PDAM agar pelayanan masyarakat benar-benar sesuai yang diharapkan, tidak seperti saat ini darurat kekeringan di Kabupaten Sampang masih tinggi, malah PDAM sebagai penyedian jasa air minum tidak meningkatkan pelayanan.tegasnya.

Masih dikatakan Heru Susanto, karena PDAM ini merupakan perusahaan daerah yang bergerak dibidak pelayanan air minum, maka sudah semestinya secara periodik pemerintah daerah harus mengevaluasi terkait kinerja PDAM tersebut, sebab yang mengangkat dan yang memberhentikan dirut PDAM adalah kewenangan Bupati sebagai kepala daerah. Saat ini tinggal sejauh mana keseriusan Bupati merespon persoalan yang berada di tubuh PDAM Trunojoyo Sampang.(hol)